Bunga Bangkai Kebun Raya


Ada pemandangan menarik di Kebun Raya Cibodas, Salah satu penghuni objek wisata yang juga dikenal dengan nama Cibodas Botanical Garden ini, yaitu Amorphophallus titanum atau masyarakat Indonesia menyebutnya dengan nama bunga bangkai, mekar sempurna dengan ketinggian 3,735 meter.


Selama ini masyarakat hanya mengetahui jenis bunga langka yaitu bunga bangkai yang memiliki nama Amorphophallus titanum. Bunga ini terkenal “bau” karena bau busuk yang dikeluarkan berfungsi menarik kumbang dan lalat penyerbuk bunganya. Selain itu, ukurannya juga besar! Menurut WWF, Amorphophallus titanum bukan merupakan bunga tunggal, tetapi masuk dalam jenis bunga majemuk (inflorescence). Bagian yang menjulang (tongkol atau spadix) pada bunga tersebut sebenarnya terdiri dari koloni/ kumpulan bunga-bunga kecil.

Kejadian langka ini tentu saja sangat istimewa dan tentu saja tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan. Apalagi, bunga bangkai hanya akan mekar selama kurang dari satu pekan. Setelah itu, bunga yang baunya menusuk itu akan layu dan untuk menunggu kembali mekar harus menunggu dalam jangka waktu yang lama.  

Menurut catatan pihak Kebun Raya Cibodas, bunga bangkai koleksinya sudah empat kali mekar. Dan yang saat ini mekar merupakan bunga bangkai yang mekar tertinggi. Tercatat tahun 2003, 2007, 2011, dan tahun 2016, bunga bangkai Kebun Raya Cibodas mekar. Tahun 2003 bunga yang mekar setinggi 2,7 meter, pada 2007 mekar dengan tinggi sekitar 3,17 meter, pada 2011 tingginya 3,2 meter, dan tahun ini 3,735 meter.

Ditemukan ahli botani Italia, odoardo Beccari, Amorphophallus titanum merupakan tumbuhan endemik Sumatera. Bunga bangkai yang berada di Kebun Raya Cibodas merupakan tanaman induk dari hasil kegiatan

Bunga Rafflesia patma yang mekar di Kebun Raya Bogor ini merupakan hasil pengembangan dan penelitian sejak tahun 2004 dengan mengambil inang berupa tumbuhan Tetrastigma (jenis anggur-angguran) dari kawasan Pangandaran, Jawa Barat. Bunga langka ini tumbuh di luar habitat aslinya (eks situ) dan mekar terakhir kali pada Januari 2014 lalu.

Bunga Rafflesia patma juga berbeda dengan Amorphophallus titanum dari segi cara hidupnya. Rafflesia patma merupakan bunga parasit yang menumpang di tumbuhan lain (inangnya), tidak memiliki akar, tidak berdaun, tidak bertangkai, dan mempunyai ukuran bunga berdiameter antara 25-30 cm. Sedangkan jenis Amorphophallus titanum adalah tumbuhan sejati yang memiliki umbi, batang, dan daun sehingga dapat menyuplai makanannya sendiri. 

Kesamaannya? Kedua bunga ini sama-sama beraroma tak sedap seperti bangkai! Hihi… Walaupun begitu, bau Rafflesia patma tidak begitu menyengat bila dibandingkan bunga bangkai lainnya, sehingga ketika wisatawan berkunjung ke Kebun Raya Bogor untuk melihat bunga ini tidak perlu menggunakan masker atau alat penutup hidung.

Meski Cibodas lebih tinggi dari habitat asalnya, namun tanaman ini dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik. Meski mampu tumbuh di tempat yang tingginya 0-1.200 mdpl, namun kondisi tanah yang dikehendakinya adalah yang gembur berhumus, tanah berkapur, dan punya aerasi yang baik. Tanaman yang memiliki tiga fase hidup ini tidak akan mampu tumbuh di hutan-hutan lebat yang pepohonannya tinggi dan gelap. Tiga fase kehidupan Amorphophallus titanum adalah fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat).

Rute Menuju Taman Raya Cibodas, Cianjur

Anda yang ingin menyaksikan mekarnya bunga bangkai bisa segera mengunjungi kebun raya konservasi ini. Ada banyak rute dan beberapa mobil suv juga dapat anda gunakan untuk mencapai Kebun Raya Cibodas. Anda yang berasal dari Jakarta, salah satu jalur yang bisa Anda pilih adalah melalui jalan raya Bogor menuju Puncak lalu Cianjur. Sampai di persimpangan Cimacan, belok ke arah Kebun Raya Cibodas.

Sementara bagi Anda yang berasal dari Bandung dan naik kendaraan umum, Anda bisa naik bus dari Terminal Leuwipanjang tujuan Sukabumi, kemudian turun di Terminal Cianjur. Dari sini naik angkutan ke Bogor, dan berhenti di simpang tiga Cimacan Cibodas. Lalu menggunakan angkutan umum rute Cipanas-Rarahan hingga Balai Taman Nasional Gede-Pangrango, selanjutnya tinggal berjalan kaki menuju Kebun Raya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.